Seonggok Teras, Secangkir Kopi Dan Airmata Langit

  • 0
Minggu 03/11/2013

Sore ini hujan turun seperti biasa, bedanya kali ini aku ditemani teras dan secangkir kopi buatan adik ku. sambil duduk di teras aku hanya bisa melamun.
Satu bayang lewat dalam angan, sedang apa kau yang ada disana? apa kau memikirkan ku seperti aku memikirkan mu? jawaban nya mungkin tidak, aku belum lama kenal denganmu.
Aku hanya berani memulai obrolan melalui pesan singkat. ya, mungkin karena aku terlalu gugup menatapmu secara langsung, apalagi untuk berbicara, seolah olah itu tabu bagiku.
Aku beranikan mengirim pesan singkat kembali, ternyata kau membalas! ya aku cukup senang meski tak lama kau kembali menghilang. dan seakan berpindah dari telepon genggamku menuju otak ku. kau hadir lagi! ya kali ini hanya bayangan dan bukan sesuatu yang nyata.
kopi ku habis, hujan telah berlalu, malam mulai hinggap seakan mengisyaratkan ku untuk kembali masuk dalam rumah. yah, sudah waktunya aku mengistirahatkan otak ku yg penuh rekaman potretmu. wajah berbalut hijab menggambarkan pesona dirimu tak pernah lekang. aku mengagumi mu meski kau tabu untuk kumiliki.
A_gnosticism

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog