Seonggok Teras, Secangkir Kopi Dan Airmata Langit

  • 0
Minggu 03/11/2013

Sore ini hujan turun seperti biasa, bedanya kali ini aku ditemani teras dan secangkir kopi buatan adik ku. sambil duduk di teras aku hanya bisa melamun.
Satu bayang lewat dalam angan, sedang apa kau yang ada disana? apa kau memikirkan ku seperti aku memikirkan mu? jawaban nya mungkin tidak, aku belum lama kenal denganmu.
Aku hanya berani memulai obrolan melalui pesan singkat. ya, mungkin karena aku terlalu gugup menatapmu secara langsung, apalagi untuk berbicara, seolah olah itu tabu bagiku.
Aku beranikan mengirim pesan singkat kembali, ternyata kau membalas! ya aku cukup senang meski tak lama kau kembali menghilang. dan seakan berpindah dari telepon genggamku menuju otak ku. kau hadir lagi! ya kali ini hanya bayangan dan bukan sesuatu yang nyata.
kopi ku habis, hujan telah berlalu, malam mulai hinggap seakan mengisyaratkan ku untuk kembali masuk dalam rumah. yah, sudah waktunya aku mengistirahatkan otak ku yg penuh rekaman potretmu. wajah berbalut hijab menggambarkan pesona dirimu tak pernah lekang. aku mengagumi mu meski kau tabu untuk kumiliki.
A_gnosticism

Maha Karya Sang Pencipta (monolog)

Pagi itu aku bangun cukup pagi, segera bergegas untuk berangkat sekolah. Aku agak keteteran, yah mungkin efek begadang nonton bola semalam. aku menyalakan sepeda motorku sambil menunggu mesin nya panas aku segera mengambil sepiring nasi untuk sarapan. selepas itu aku pun berangkat.
Aku sampai disekolah, tempat dimana kebosanan hinggap dan datang lewat percakapan guru dan murid.
08.15 waktu pelajaran fisika belum berakhir, tapi kebosanan terlalu berat aku panggul. aku meminta ijin pada guru ku untuk pergi ke kamar mandi, tapi jelas itu tujuan ku, aku mampir ke kantin. sampai disana aku memesan segelas kopi dan sambil menunggu aku hanya terdiam disana. Ada yang memecah lamunanku saat itu, sosok indah lewat dan sedikit menengok kearah ku. aku diam setelah sekian lama aku pun tersadar kopi pesanan ku telah datang. Kopi tersebut kunikmati hingga waktu pelajaran fisika yang membosankan telah habis. setelah kubayar pesanan ku aku segera kembali kekelas, dijalan aku terus memikirkan sosok indah tadi. bel pulang sekolah berdering, tanda aku harus segera kembali ke gubuk tua orang tuaku.
sore itu hujan cukup deras, aku melamun di teras rumahku ditemani secangkir kopi buatan adik perempuan ku. sesore itu aku terus berpikir tentang siapa namanya. aku terlalu penasaran.
malam hari, aku buka jejaring sosial. entah beruntung atau apa ku temukan dia di timeline, binggo! nama nya Ayu, yah sosok yang baru ku lihat siang tadi namanya Ayu, namanya se ayu wajahnya. aku masih belum berani untuk mengenalnya lebih jauh.
Tapi keberuntungan mungkin sedang memihak kepadaku, aku punya banyak teman wanita, dan beberapa dari mereka mengenalnya. aku ingin sekali meminta nomor handphone nya tapi aku tak mengenalnya, apa mungkin dia akan memberikan? aku urungkan kembali niatku.
bersambung...

Selasa Malam 05/11/2013

  • 0
Selasa Malam

Malam ini masih tak berbeda dengan malam biasanya, ingin meminum kopi tapi sayang tak ada yang membuatkan, yasudah urung niat untuk itu. lewati malam tanpa kopi.
Hari ini tanggal 1 Sura, yah hari libur nasional tapi rasanya bukan seperti hari libur. ada yg berbeda dari hari ini tapi entah apa itu.
Pagi itu seperti biasa aku bangun pagi, melakukan pekerjaan rumah tangga yg masih sama. tapi aku tak mau berlama lama, pagi itu aku ada janji dengan teman teman ku.

Setelah acara pergi bersama teman teman gila selesai aku pulang agak sore, yah seperti biasa makian dari orang tua selalu menyambut. aku sudah kebal dengan ucapan ucapan mereka. segera semua pasti berlalu.
Tujuan ku selanjutnya, malam ini menuju ke warnet, sekedar mencurahkan hati lewat tulisan tulisan ini.
@A_gnosticism

Arsip Blog